VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
Oleh :
1. Dita Indah F.
1. Dita Indah F.
2.
Heni Yuliana
3.
Jony Sinaga
4.
Lavita Purnama D
5.
Rizky Diani L
(2C)
(2C)
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS GALUH
2016
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan
disebut data valid. Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat
untuk mengevaluasinya harus valid. Jika pernyataan tersebut dibalik, instrumen
evaluasi dituntut untuk valid karena diinginkan dapat diperoleh data yang
valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil
yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.
Reliabilitas merupakan sifat yang
ada pada data atau skor yang dihasilkan oleh instrumen dan tidak bersifat dikotomis. Dengan demikian kurang
tepat kiranya kalau dipertanyakan apakah suatu instumen itu memiliki
reliabilitas atau tidak, akan tetapi tepatnya adalah suatu instrumen dapat
menghasilkan data atau skor yang memiliki tingkat reliabilitas yang memadai
atau tidak. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, sedang,
atau rendah. Karena
pentingnya validitas dan reliabilitas, maka pemakalah mencoba akan membahas tentang validitas dan reliabilitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Validitas?
2. Apa
saja macam-macam Validitas?
3. Bagaimana
cara mengetahui validitas alat ukur?
4. Bagaimana
cara mengetahui validitas butir soal atau validitas item?
5. Apa
yang dimaksud dengan tes terstandar sebagai kriterium dalam menentukan
validias?
6. Apa
yang dimaksud dengan validitas faktor?
7. Apa
arti reliabilitas bagi sebuah tes?
8. Bagaimana
cara mencari besarnya reliabilitas?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1.
Untuk menjelaskan pengertian Validitas.
2.
Untuk dapat mengetahui macam-macam validitas.
3.
Untuk dapat mengetahui cara menggunakan validitas alat
ukur?
4.
Untuk dapat mengetahui cara menggunakan validitas
butir soal atau validitas item.
5.
Untuk menjelaskan yang dimaksud dengan tes terstandar
sebagai kriterium dalam menentukan validias.
6.
Untuk menjelaskan yag dimaksud dengan validitas
faktor.
7.
Untuk mengetahui arti reliabilitas bagi sebuah tes.
8.
Untuk mengetahui cara mencari besarnya reliabilitas.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Validitas
Data evaluasi yang baik sesuai
dengan kenyataan disebut data valid. Menurut Gronlund dan Linn (1990)
menyebutkan bahwa Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari
hasil pengukuran atau evaluasi. Sedangkan Sukadji (2000) mengambil pengertian
bahwa Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang
seharusnya diukur. Lain lagi menurut Arikunto (1995) Validitas adalah keadaan
yang menggambarkan tingkat instrument bersangkutan yang mampu mengukur apa yang
diukur.
Dari
pengertian beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa Validitas adalah
suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrument yang
digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.
2.2 Macam-macam Validitas
Secara garis besar ada dua macam
validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
a.
Validitas
Logis
Istilah “validitas logis” mengandung
kata “logis” yang berasal dari kata “logika” , yang berarti penalaran. Dengan makna
demikian maka validitas logis untuk sebuah instrument evaluasi menunjuk pada
kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil
penalaran. Kondisi valid dipandang terpenuhi karena instrument yang
bersangkutan sudah di rancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang
ada.
Ada
dua macam validitas logis yaitu validitas isi dan validitas konstrak (construct
validity). Validitas isi bagi sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah
instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang di evaluasi. Selanjutnya
validitas konstrak sebuah instrument menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen
yang disusun berdasarkan konstrak aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya
dievaluasi.
b.
Validitas
Empiris
Istilah
“validitas empiris” memuat kata “empiris” yang artinya “pengalaman”. Sebuah
instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
pengalaman.
Ada
dua macam validitas empiris, yakni dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji
bahwa sebuah instrumen memang valid. Kedua macam validitas empiris
itu yakni validitas “ada
sekarang” (concurrent validity) dan validitas prediksi (predictive validity).
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat disimpulkan adanya 4 validitas, yaitu validitas isi
dan validitas konstrak yang selanjutnya dicapai melalui penyusunan berdasarkan
ketentuan atau teori, sedangkan dua berikutnya yakni, validitas “ada sekarang”
dan validitas prediksi yang dicapai atau diketahui sesudah dibuktikan melalui
pengalaman.
Adapun penjelasan
masing-masing validitas adalah sebagai berikut.
1.
Validitas
Isi (Content Validity)
Sebuah
tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu
yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena
materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering
juga disebut validitas kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya
sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum atau materi buku
pelajaran.
2.
Validitas
Konstruksi (Construct Validity)
Sebuah
tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan
dalam Tujuan Instruksional Khusus. Validitas konstruksi dapat diketahui dengan
cara merinci dan memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek dalam TIK.
3.
Validitas
“ada sekarang” (Concurrent Validity)
Validitas
ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Jika istilah “sesuai”
tentu ada dua hal yang dipasangkan. Dalam hal ini, hasil tes dipasangkan dengan
hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga
data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang, concurrent).
4.
Validitas
Prediksi (Predictive Validity)
Memprediksi
artinya meramal, dengan meramal selalu mengenal hal yang akan dating jadi
sekarang belum terjadi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau
validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi
pada masa yang akan datang.
2.3 Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur
Teknik yang digunakan untuk
mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu:
a.
Korelasi
product moment dengan simpangan, dan
b.
Korelasi
product moment dengan angka kasar.
Rumus korelasi product moment
dengan simpangan:
Keterangan
:
Rumus korelasi product moment
dengan angka kasar:
Keterangan:
2.4 Validitas Butir Soal atau Validitas Item
Disamping mencari validitas soal
perlu juga dicari validitas item. Jika
seorang peneliti atau seorang guru mengetahui bahwa validitas soal tes misalnya
terlalu rendah atau rendah saja, maka selanjutnya ingin mengetahui butir-butir
tes manakah yang menyebabkan soal secara
keseluruhan tersebut jelek karena memiliki validitas rendah. Untuk keperluan
inilah dicari validitas butir soal.
Validitas umum adalah demikian
sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor
total. Cara menghitung validitas item yakni dengan cara rumus berikut:
2.5 Tes Terstandar sebagai Kriterium
dalam Menentukan Validitas
Tes standar adalah tes yang telah
dicobakan berkali-kali sehingga dapat dijamin kebaikannya. Cara menentukan
validitas soal yang menggunakan tes terstandar sebagai kriterium dilakukan
dengan mengalikan koefisien validitas yang diperoleh dengan koefisien validitas
tas terstandar tersebut.
2.6 Validitas Faktor
Selain
validitas soal secara keseluruhan dan validitas butir atau item, masih ada lagi
yang perlu diketahui validitasnya, yaitu factor-faktor atau bagian keseluruhan
materi. Setiap keseluruhan materi pelajaran terdiri dari pokok-pokok bahasan
atau mungkin sekelompok pokok bahasan yang merupakan satu kesatuan.
2.7 Arti Reliabilitas bagi Sebuah Tes
Sehubungan dengan reliabilitas,
Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan menyatakan bahwa persyaratan bagi tes,
yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini, validitas lebih
penting, dan reliabilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas.
Sebuah tes mungkin reliable
tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliable.
3 hal yang mempengaruhi hasil tes:
1.
Hal
yang Berhubungan dengan Tes Itu Sendiri, yaitu Panjang Tes dan Kualitas
Butir-Butir Soalnya
Cara mengukurnya yaitu dengan menggunakan rumus Spearman-Brown:
2.
Hal
yang Berhubungan dengan Tercoba (Testee)
Suatu tes yang dicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa
akan mencerminkan keragaman hasil yang menggambarkan besar kecilnya
reliabilitas tes. Tes
yang dicobakan kepada bukan kelompok terpilih, akan menunjukkan
reliabilitas yang lebih besar daripada yang dicobakan pada kelompok tertentu
yang diambil secara dipilih.
3.
Hal
yang Berhubungan dengan Penyelenggaraan Tes
Sudah disebutkan bahwa faktor penyelenggaraan tes yang bersifat
administrative, sangat menentukan hasil tes.
2.8 Cara-Cara Mencari Besarnya Reliabilitas
Kriterium yang digunakan untuk
mengetahui ketepatan ada yang berada diluar tes (consistency external) dan pada tes itu sendiri (consistency internal).
a.
Metode
Bentuk Paralel (Equivalent)
Tes
parallel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan,
tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Kelemahan
dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun
dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua
kali tes.
b.
Metode
Tes Ulang (Test-reset Method)
Metode
tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam
menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes,
tetapi dicobakan dua kali. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung
korelasinya.
c.
Metode
Belah Dua atau Split-half Method
Dalam
menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu
kali. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui
reliabilitas separo tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus
digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat dicatat beberapa kesimpulan:
1.
Data evauasi yang valid sesuai dengan kenyataan
disebut data valid.
2.
Macam-macam validitas ada 4 yaitu, validitas isi,
validitas konstrak, validitas “ada sekarang” dan validitas predictive.
3.
Cara mengetahui validitas alat ukur yaitu dengan
menggunakan rumus korelasi product moment.
4.
Cara mengetahui validitas butir soal atau validitas
item yaitu dengan menggunakan rumus
korelasi product moment juga.
5.
Cara menentukan validitas soal yang menggunakan tes
terstandar sebagai kriterium dilakukan dengan mengalikan koefisien validitas
yang diperoleh dengan koefisien validitas tes terstandar tersebut.
6.
Validitas Faktor merupakan validitas yang mengenai
faktor-faktor atau bagian keseluruhan materi.
7.
Arti reliabilitas bagi sebuah tes yaitu sehubungan
dengan reliabilitas Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan menyatakan bahwa
persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting.
Dalam hal ini, validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu, karena
menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak
valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
8.
Cara mencari besarnya reliabilitas yaitu dengan,
metode bentuk paralel (Equivalent),
metode tes ulang (test-test method),
dan metode belah dua atau split-half
method.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari
kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunnya dapat dipertanggungjawabkan.
KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul “Validitas dan Reliabilitas dalam Evaluasi
Pembelajaran Bahasa Indonesia” ini.
Penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih banyak atas doa dari orang tua, bimbingan dari seluruh pengajar
dan peran dari rekan-rekan yang membantu proses penyusunan makalah ini.
Masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan di dalamnya sehingga segala bentuk saran dan kritik yang membangun
sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai pembelajaran yang lebih baik di masa
mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
............................................................................. 1
1.2
Rumusan
Masalah .......................................................................................
1
1.3
Tujuan
Penulisan Makalah
......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Validitas ....................................................................................
3
2.2 Macam-macam
Validitas
............................................................................ 4
2.3 Cara Mengetahui
Validitas Alat Ukur ....................................................... 6
2.4 Validitas Butir
Soal atau Validitas Item .................................................... 7
2.5 Terstandar sebagai
Kriterium dalam menentukan Validitas ................... 8
2.6 Validitas Faktor ..........................................................................................
9
2.7 Arti Reliabilitas
bagi sebuah tes
................................................................. 9
2.9 Cara-cara mencari
besarnya reliabilitas .................................................. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
................................................................................................
12
3.2 Saran
..........................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................
14
ii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/06/reliabilitas-tes-evaluasi-pembelajaran.html
(15/03/2016)



