Sabtu, 30 April 2016

Makalah Validitas & Reliabilitas

VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA



Oleh :
1.  Dita Indah F.
2. Heni Yuliana
3. Jony Sinaga
4. Lavita Purnama D
5. Rizky Diani L
          (2C)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS GALUH
2016



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Jika pernyataan tersebut dibalik, instrumen evaluasi dituntut untuk valid karena diinginkan dapat diperoleh data yang valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.
Reliabilitas merupakan sifat yang ada pada data atau skor yang dihasilkan oleh instrumen dan tidak bersifat dikotomis. Dengan demikian kurang tepat kiranya kalau dipertanyakan apakah suatu instumen itu memiliki reliabilitas atau tidak, akan tetapi tepatnya adalah suatu instrumen dapat menghasilkan data atau skor yang memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau tidak. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, sedang, atau rendah. Karena pentingnya validitas dan reliabilitas, maka pemakalah mencoba akan membahas tentang validitas dan reliabilitas.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Validitas?
2.      Apa saja macam-macam Validitas?
3.      Bagaimana cara mengetahui validitas alat ukur?

4.      Bagaimana cara mengetahui validitas butir soal atau validitas item?
5.      Apa yang dimaksud dengan tes terstandar sebagai kriterium dalam menentukan validias?
6.      Apa yang dimaksud dengan validitas faktor?
7.      Apa arti reliabilitas bagi sebuah tes?
8.      Bagaimana cara mencari besarnya reliabilitas?

1.3   Tujuan Penulisan Makalah
1.      Untuk menjelaskan pengertian Validitas.
2.      Untuk dapat mengetahui macam-macam validitas.
3.      Untuk dapat mengetahui cara menggunakan validitas alat ukur?
4.      Untuk dapat mengetahui cara menggunakan validitas butir soal atau validitas item.
5.      Untuk menjelaskan yang dimaksud dengan tes terstandar sebagai kriterium dalam menentukan validias.
6.      Untuk menjelaskan yag dimaksud dengan validitas faktor.
7.      Untuk mengetahui arti reliabilitas bagi sebuah tes.
8.      Untuk mengetahui cara mencari besarnya reliabilitas.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Validitas
            Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Menurut Gronlund dan Linn (1990) menyebutkan bahwa Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi. Sedangkan Sukadji (2000) mengambil pengertian bahwa Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Lain lagi menurut Arikunto (1995) Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrument bersangkutan yang mampu mengukur apa yang diukur.
 Dari pengertian beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.



2.2 Macam-macam Validitas
            Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
a.       Validitas Logis
Istilah “validitas logis” mengandung kata “logis” yang berasal dari kata “logika” , yang berarti penalaran. Dengan makna demikian maka validitas logis untuk sebuah instrument evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid dipandang terpenuhi karena instrument yang bersangkutan sudah di rancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada.
Ada dua macam validitas logis yaitu validitas isi dan validitas konstrak (construct validity). Validitas isi bagi sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran yang di evaluasi. Selanjutnya validitas konstrak sebuah instrument menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan konstrak aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.

b.      Validitas Empiris
Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris” yang artinya “pengalaman”. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman.



Ada dua macam validitas empiris, yakni dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji bahwa sebuah instrumen memang valid. Kedua macam validitas empiris
itu yakni validitas “ada sekarang” (concurrent validity) dan validitas prediksi (predictive validity).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan adanya 4 validitas, yaitu validitas isi dan validitas konstrak yang selanjutnya dicapai melalui penyusunan berdasarkan ketentuan atau teori, sedangkan dua berikutnya yakni, validitas “ada sekarang” dan validitas prediksi yang dicapai atau diketahui sesudah dibuktikan melalui pengalaman.
Adapun penjelasan masing-masing validitas adalah sebagai berikut.
1.        Validitas Isi (Content Validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga disebut validitas kurikuler. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran.

2.        Validitas Konstruksi (Construct Validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Validitas konstruksi dapat diketahui dengan cara merinci dan memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek dalam TIK.

3.        Validitas “ada sekarang” (Concurrent Validity)
Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Jika istilah “sesuai” tentu ada dua hal yang dipasangkan. Dalam hal ini, hasil tes dipasangkan dengan hasil pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada (ada sekarang, concurrent).

4.        Validitas Prediksi (Predictive Validity)
Memprediksi artinya meramal, dengan meramal selalu mengenal hal yang akan dating jadi sekarang belum terjadi. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

2.3 Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur
           Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu:
a.       Korelasi product moment dengan simpangan, dan
b.      Korelasi product moment dengan angka kasar.
Rumus korelasi product moment dengan simpangan:
 =  

Keterangan :
 = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan (x= X - Ẍ dan y= Y - Ȳ)
 = jumlah perkalian x dengan y
 = kuadrat dari x
 = kuadrat dari y

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar:

 

 
Keterangan:
r xy = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan

2.4 Validitas Butir Soal atau Validitas Item
            Disamping mencari validitas soal perlu juga dicari  validitas item. Jika seorang peneliti atau seorang guru mengetahui bahwa validitas soal tes misalnya terlalu rendah atau rendah saja, maka selanjutnya ingin mengetahui butir-butir tes  manakah yang menyebabkan soal secara keseluruhan tersebut jelek karena memiliki validitas rendah. Untuk keperluan inilah dicari validitas butir soal.        
Validitas umum adalah demikian sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Cara menghitung validitas item yakni dengan cara rumus berikut:
 







2.5 Tes Terstandar sebagai Kriterium dalam Menentukan Validitas
            Tes standar adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga dapat dijamin kebaikannya. Cara menentukan validitas soal yang menggunakan tes terstandar sebagai kriterium dilakukan dengan mengalikan koefisien validitas yang diperoleh dengan koefisien validitas tas terstandar tersebut.




2.6 Validitas Faktor
            Selain validitas soal secara keseluruhan dan validitas butir atau item, masih ada lagi yang perlu diketahui validitasnya, yaitu factor-faktor atau bagian keseluruhan materi. Setiap keseluruhan materi pelajaran terdiri dari pokok-pokok bahasan atau mungkin sekelompok pokok bahasan yang merupakan satu kesatuan.

2.7 Arti Reliabilitas bagi Sebuah Tes
            Sehubungan dengan reliabilitas, Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan menyatakan bahwa persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini, validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliable tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliable.
3 hal yang mempengaruhi hasil tes:
1.      Hal yang Berhubungan dengan Tes Itu Sendiri, yaitu Panjang Tes dan Kualitas Butir-Butir Soalnya
Cara mengukurnya yaitu dengan menggunakan rumus Spearman-Brown:
 

2.      Hal yang Berhubungan dengan Tercoba (Testee)
Suatu tes yang dicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa akan mencerminkan keragaman hasil yang menggambarkan besar kecilnya reliabilitas tes. Tes
     
yang dicobakan kepada bukan kelompok terpilih, akan menunjukkan reliabilitas yang lebih besar daripada yang dicobakan pada kelompok tertentu yang diambil secara dipilih.

3.      Hal yang Berhubungan dengan Penyelenggaraan Tes
Sudah disebutkan bahwa faktor penyelenggaraan tes yang bersifat administrative, sangat menentukan hasil tes.

2.8 Cara-Cara Mencari Besarnya Reliabilitas
           Kriterium yang digunakan untuk mengetahui ketepatan ada yang berada diluar tes (consistency external) dan pada tes itu sendiri (consistency internal).
a.       Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Tes parallel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena harus menyusun dua seri tes. Lagi pula harus tersedia waktu yang lama untuk mencobakan dua kali tes.
b.      Metode Tes Ulang (Test-reset Method)
Metode tes ulang dilakukan orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes, tetapi dicobakan dua kali. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.

c.       Metode Belah Dua atau Split-half Method
Dalam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas separo tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut:










BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat dicatat beberapa kesimpulan:
1.      Data evauasi yang valid sesuai dengan kenyataan disebut data valid.
2.      Macam-macam validitas ada 4 yaitu, validitas isi, validitas konstrak, validitas “ada sekarang” dan validitas predictive.
3.      Cara mengetahui validitas alat ukur yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
4.      Cara mengetahui validitas butir soal atau validitas item  yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment juga.
5.      Cara menentukan validitas soal yang menggunakan tes terstandar sebagai kriterium dilakukan dengan mengalikan koefisien validitas yang diperoleh dengan koefisien validitas tes terstandar tersebut.
6.      Validitas Faktor merupakan validitas yang mengenai faktor-faktor atau bagian keseluruhan materi.
7.      Arti reliabilitas bagi sebuah tes yaitu sehubungan dengan reliabilitas Scarvia B. Anderson dan kawan-kawan menyatakan bahwa persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting.
  
Dalam hal ini, validitas lebih penting, dan reliabilitas ini perlu, karena menyokong terbentuknya validitas. Sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid. Sebaliknya, sebuah tes yang valid biasanya reliabel.
8.      Cara mencari besarnya reliabilitas yaitu dengan, metode bentuk paralel (Equivalent), metode tes ulang (test-test method), dan metode belah dua atau split-half method.

3.2 Saran
 Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunnya dapat dipertanggungjawabkan.












KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Validitas dan Reliabilitas dalam Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia” ini.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih banyak atas doa dari orang tua, bimbingan dari seluruh pengajar dan peran dari rekan-rekan yang membantu proses penyusunan makalah ini.

Masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan di dalamnya sehingga segala bentuk saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk dijadikan sebagai pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang.






Penulis





i



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2     Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3     Tujuan Penulisan Makalah ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Validitas .................................................................................... 3
2.2 Macam-macam Validitas ............................................................................ 4
2.3 Cara Mengetahui Validitas Alat Ukur ....................................................... 6
2.4 Validitas Butir Soal atau Validitas Item .................................................... 7
2.5 Terstandar sebagai Kriterium dalam menentukan Validitas ................... 8
2.6 Validitas Faktor .......................................................................................... 9
2.7 Arti Reliabilitas bagi sebuah tes ................................................................. 9
2.9 Cara-cara mencari besarnya reliabilitas .................................................. 10

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14


ii  
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.